Rabu, 07 Maret 2012

Mengungkap Arti Bahasa Tubuh


Bahasa tubuh Anda akan mengirimkan sinyal kepada pikiran bawah sadar lawan bicara. Lewat bahasa tubuh, tabir perasaan lawan bicara akan tersibak. Kita bisa mempelajari bahasa tubuh lawan bicara. Purnawan E. Andoko dari Wellness World memberi rahasianya: 

  1. Bahasa Kepala 
    • Condong ke arah Anda: tertarik, setuju. 
    •  Menjauh secara mendadak: curiga, tidak percaya. 
    • Topang dagu: bosan. 
    •  Mengangguk: setuju. 
    • Banyak menoleh: tidak sabar, ingin menyudahi pembicaraan.
  2. Bahasa Mata
    • 60 persen menatap langsung: tertarik. 
    • 80 persen tatapan langsung: tertarik secara seksual 
    • 100 persen tatapan langsung: perlawanan. 
    • Penghindaran tatapan: menyembunyikan sesuatu.Lensa mata membesar: sangat tertarik. 
    • Tatapan jatuh ke bawah dan melirik ke kiri/kanan: tertarik pada Anda. 
    • Lirik kanan/kiri langsung: bosan.Kedipan cepat: tidak setuju.
  3. Bahasa Tangan
    • Telapak terbuka ke atas: jujur terbuka.
    • Telapak di saku atau tertutup: menyembunyikan sesuatu.
    • Mengepal: tegang, tidak nyaman, marah.
    • Menutup mulut/hidung: indikasi berbohong.
    • Membentuk kerucut: percaya diri atau yakin.
    • Tangan di atas meja: siap untuk setuju.
    • Jari mengetuk-ngetuk: bosan atau ingin bicara.
  4. Gerakan Lain
    • Dada atau pinggul didekatkan: tertarik secara seksual.
    • Kaki mengetuk lantai: ingin bicara atau bosan.
  5. Nada atau Kecepatan Bicara
    • Lambat dan nada akhir turun: yakin dan menguasai.
    • Penekanan kata: otoritatif.
    • Nada dan kecepatan meninggi: emosi, tegang, atau menyembunyikan sesuatu.
  6. Bahasa Penolakan
    • Kaki atau tangan bersilang.
    • Melirik ke kiri/kanan, kepala menoleh ke kiri atau kanan.
    • Tatapan langsung minimal.
    • Mengetukkan jari atau kaki. Arah kaki tidak kepada Anda.
    • Postur tubuh tertutup.
  7. Bahasa Keterbukaan
    • Tatapan langsung banyak dengan lensa mata membesar.
    • Tangan menangkup membentuk menara.
    • Arah kaki kepada Anda.
    • Postur tubuh terbuka.
  8. Bahasa Siap Menerima
    • Kontak mata lebih 60 persen dan banyak senyum lepas. 
    • Tubuh atau kepala mencondong kepada Anda.
    • Banyak anggukan dan wajah menghadap langsung ke Anda.
    • Tangan terbuka di atas meja.
  9. Bahasa Curiga
    •  Postur tubuh tertutup 
    • Tangan berada di saku atau posisi menyilang.
    • Tatapan melalui sudut mata (lirikan) berulang kali. 
    • Arah kaki menyerong.
  10. Bahasa Tidak Jujur

Sabtu, 14 Mei 2011

sahabat apa sebenarnya ari sahabat?
apa sahabat adalah teman tuntuk bersaing?
apa sahabar adalah teman untuk bertengkar?
apa sahabat itu saling menjelekan, saling menjatuhkan?
jika itu alasan kita untuk mencari sahabat lebih baik aku tidak memiliki sahabat yang seperti itu!
tetapi jika sahabat adalah teman untuk berbagi,
sahabat itu saling melengkapi,
sahabat itu saling mendukung,
sahabat itu saling memberi,
sahabat itu penuh kasih sayang,
maka aku akan mencari sahabat yang seprti itu dan akan tetap mempertahankan, tetap menjaga persahabatan yang aku miliki!

KUMPULAN LAGU ANAK-ANAK

Layang-Layang

Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang

Bermain berlari
Bermain layang-layang
Berlari kubawa ke tanah lapang

Kebunku

Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
setiap hari kusiram semua
Mawar melati semuanya indah

Do Mi Ka Do / Domikado – Permainan Nostalgia Tradisional Lawas

Lirik dari lagu permainan lama domikado :

Do mi ka do mi ka do ek ka
Mi ka do mi ka do be la be li
Kring Kring
One two three four

Pelangi

Pelangi pelangi
Alangkah Indahmu
Merah kuning hijau
Di langit yang biru
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi pelangi
Ciptaan Tuhan

Naik Delman

Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja

Kasih Ibu

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Tips dan Saran Memotret Yang Baik

Potret atau Fotografi Potret merupakan seni fotografi yang menarik. Karena pada fotografi potret akan menampilkan obyek manusia, baik secara individual maupun kelompok, yang menonjolkan unsur kepribadian obyek foto tersebut. Yang termasuk foto potret adalah foto orang yang dicintai, foto teman-teman maupun anggota keluarga. Sebuah foto potret akan menampilkan orang dalam bentuk seluruh badan, atau separuh badan (pinggang ke kepala), atau close up yaitu wajah dan bahu saja atau bahkan kepala saja.

Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan perencanaan yang baik. Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda bisa membuat foto potret sendiri.

Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.
Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?

Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.

Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.
Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?

Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.
Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?

Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama.

Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang.

Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai.
Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?

Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.
Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?

Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor

Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar belakang.
Lensa apa yang cocok untuk foto potret?

Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
Bagaimana komposisi foto yang tepat?

Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang Anda foto.

Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?

Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih ramping.

Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.
Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?

Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi. Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang lainnya.
Bagaimana dengan pencahayaan?

Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.

Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.

Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.

Sekarang Anda sudah siap untuk mengambil foto sahabat, anggota keluarga atau pasangan Anda dengan hasil yang lebih baik bahkan bisa menyamai hasil dari fotografer profesional. Selamat memotret!

sumber: http://kumpulan.info/hobby/kegiatan/58-kegiatan/140-teknik-fotografi-potret.html

hargaiin orang lain jika kamu ingin hargaiin

terkadang sikap egois acuh tak acuh ngga peduli ada dalam diriku,
tapi meskipun sikap itu semua ada dalam diri aku aku masih berusaha untuk menghargai orang lain,
aku berusaha menghargai diriku sendiri, aku mengahargai ibuku, aku menghargai bapakku, aku berusaha hargai keluargaku, aku berusaha menghargai saudara-saudaraku, aku menghargai teman-temanku.
aku berharap dengan aku menghargai orang lain yang ada disekitarku aku juga dapat dihargai oleh orang lain. :))

Jumat, 15 April 2011

asam manis persahabatan

sahabat..
sahabat bagai pelangi yang berwarna warni
sahabat bagai jenis telur yang beraneka ragam
sahabat terkadang membuat kita tersenyum
sahabat terkadang membuat kita marah
sahabat terkadang membuat kita menangis...

aku ira aku adalah gadis berusia 20 tahun
aku memiliki banyak teman
tetapi aku hanya memiliki beberapa sahabat
aku, via, bunga, lita, putri, angel, tina, dan rena
aku dan sahabatku selalu bersama tetapi kita tetap berteman dengan siapa saja
kita kenal sejak pertama masuk kuliah,
kita merasa nyaman dan akhirnya kita sahabatan sampai sekarang.

pada satu saat aku dan rena berbeda pendapat
jarang sekali kita berbeda pendapat
perbedaan pendapat ini membuat aku dan rena menjadi jauh
setiap ada rena aku selalu diam dan terkadang pergi menjauh dari rena

perbedaan pendapat ini dimulai ketika aku dan rena berada dalam satu organisasi
aku merasa sering berbeda pendapat dengan rena
dalam organisasi aku adalah bawahan rena, dan rena adalah atasanku
dalam rapat aku berkata kepada rena
"ren, aku punya usul.. gimana kalau kita melakukan penggalangan dana untuk membantu korban bencana?"
rena menjawab "ya aku tampung pendapatmu"
setelah rapat selesai aku dan rena pulang bareng
kebetulan aku, rena, bunga, dan lita satu kost
dikost aku gak bicarain hasil rapat tadi karena kita semua udah capek

keesokan harinya..
dikampus aku dan beberapa temanku anggota organisasi membicarakan tentang hasil rapat
saat kita sedang membicarakan hasil rapat tiba-tiba rena datang
aku pun bertanya kepada rena "ren, gimana keputusan rapat kemarin?"

rena menjawab singkata "tau..ah!"
aku pun terkejut dengan jawaban rena..
aku berfikir mungkin rena sedang kesal dengan sesorang
dan aku cuma menjawab perkataan rena dengan senyuman..

suatu hari ada salah satu anggota organi sasi yang bertanya padaku
"ira.. kok sampai sekarang belum ada kelanjutan dari rena apa yang harus kita kerjaka?"
aku menjawab "coba ntar aku tanyaiin sama rena"
...
setalah kuliah selesai kita berkumpul ada aku, bunga, lita, rena, putri, angel, putri, dan tina
aku kembali menanyakan keputusan rapat yang rena ambil
"ren, gima hasil rapat kamu udah dapet keputusan?"
rena menjawab dengan muka yang menurutku cukup menjengkelkan, dan rena berkata "ga ngerti ah aku, pusing"
dengan jawaban rena yang seperti itu aku pun jengkel..

ternyta tidak hanya aku yang jengkel dengan sifat rena
tetapi ternyata teman-teman lainpun juga jengkel dengan sifat rena


BERSAMBUNG

Sabtu, 09 April 2011

DIARY DIRA

Dira adalah gadis remaja berusia 17 tahun,
Dira terlahir dari keluarga berekonomi menengah ke bawah,
ayahnya bekerja sebagai karyawan di sebuah swalaya,
ibunya mencari nafkah dengan mencuci baju-baju tetangganya,
Dira adalah pri pertama diri 3 bersaudara.
Dira memiliki 2 adik yang bernama sekar dan putri,
sekar sekarang masih duduk di kelas 5 SD dan putri duduk di kelas 2 SD.

Dira sekarang duduk di SMS kelas XI sebentar lagi ia naik kelas ke kelas XII,
biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dira dan kedua adiknya tidaklah sedikit,
meskipun dira sendiri telah mendapat beasiswa.

Dira jarang sekali bercerita kepada kedua orang tuanya ataupun sahabatnya jika ia memiliki masalah,
ia hanya melimpahkan isi hatinya kedalam buku diarynya.

setelah beberapa diary terkumpul akhirnya Dira berganti diary

dimulai dengan hari minggu 20 juni 2010
"dear diary hari ini aku ingin ke gereja, tetapi aku tak mau kegereja dengan keadaan yang masih labil, dengan hati yang penuh emosi, kebencian"
hari minggu itu Dira hanya berdiam diri didalam kamar
beberapa hari ini Dira tak banyak berbicara ia hanya menghabiskan waktu dikamar,
kebetulan ini adalah masa-masa liburan.
dari luar ruangan pun terdengar suara ibu memanggil
"Ra, Dira..!"
dira pun berlari keluar kamar dan menjawab
"iya buk, ada apa?"
dira duduk diruang keluarga diruang itu kebetulan hanya ada dira dan ibunya dan akhirnya terjadi pembicaraan yang cukup serius
ibu "Ra, sebentar lagi pembayaran uang daftar ulang"
Dira "iya bu, lalu ada apa?, apa ibu dan bapak ga ada uang?"
ibu "ada Ra tapi hanya sedikit, lagipula ibu juga harus membayar daftar ulang kedua adikmu. tapi ibu akan berusaha cari uang lagi"
dira "ya bu, dira juga akan coba cari pekerjaan part time meskipun hasilnya ga banyak tapi lumayan lah buat tambah-tambah dan isi waktu liburan dira"

senin 21 juni 2010
"dear diary..hari ini aku akan coba cari pekerjaan"
pukul 09:00 Dira keluar dari rumah, tujuannya ia ingin ke rumah bila
bila adalah teman sekolah dira,
bila bekerja part time di warnet yang tak jauh dari rumah dira

pukul 09:20
di rumah bila
tok..tok..tok..
ibu bila membukakan pintu
"eh dira.. cari bila ya?"
dira "iya bu, bila nya ada?"
ibu bila "ada itu dikamarnya, masuk aja nak"
dira "maksih bu"
ibu dira " dira.. mau minum apa?"
dira "aduh ngerepotin, terserah ibu aja"
ibu bila pun hanya tersenyum mendengar jawaban dira.

dira pun langsung masuk kamar bila,
dira "Can you help me?"
bila "ada apa diraku sayang?"
dira "aku lagi cari kerjaan part time ni, cari tambahan duit buat bayar daftar ulang"
bila "kebetulan adda, salah satu OP di warnet tempatku kerja ada yang mau keluar"
dira "boleh,tapi itu kerjanya gimana?
billa "aku cariin info dulu ya"

selasa 21 juni 2010
pukul o5:00
dira bengun dan langsung menuju dapur
"ibu..ada yang bisa dira bantu"
ibu "ga ada ra.. tidur aja lagi nak"
dira "ga ah bu.."
hari pun cepat berlalu dan akhirnya malampun datang
bapak pun pulang dari kerja dan dira membuatkan secangkir teh panas untuk bapak
"pak, ini teh buat bapak"
bapak "makasih nak... oh iya nak gimana masalah biaya daftar ulangmu?"
dira "dira bakal kerja part time pak buat tambah-tambah biaya"
bapak "maaf nak bapak dan ibu merepotkanmu.."
dira pun menjawab sambil tersenyum "gapapa pak, kan kita saling membantu"